Jumat, 17 Februari 2012

sistem starter

0 komentar



Untuk menghidupkan mesin diperlukan tenaga dari luar yang
dapat memutarkan poros engkol sampai terjadi pembakaran dan mesin
bekerja. Tenaga luar inilah yang harus dihasilkan motor starter

memperlihatkan mekanisme sistem starter sebuah mobil.


Komponen-komponen motor starter
a. Yoke dan pole core
Yoke dibuat dari logam berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi
sebagai penopang field coil sekaligus menjadi inti untuk memperkuat
mednn magnet yang ditimbulkan oleh field coil.


b. Field coil
Field coil berfungsi menghasilkan medan magnet. Field coil di
buat dari lempengan tembaga yang dapat mengalirkan arus listrik cukup kuat, sehingga medan magnet yang dihasilkannya pun akan brsar.


c. Armuture dan shaft
Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan
diberi slot slot, poros, komutator serta kumparan armature
Ketika arus listrik dari batere dialirkan pada kumparan armature dan
field coil, maka armature berputar akibat adamya gaya elektromagnetik


d. B r u s h
Brush (sikat) yang dibuat dari tembaga lunak, berfungsi meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui
komputer. Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokan menjadi dua, yaitu dua buah menjadi brush positif dan
dua buah lagi menjadi brush negatif



e. Armature brake
Armature brake berfungsi
sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus



f. Drive lever
Drive lever berfungsi untuk
mendorong pinion gear ke arah
posisi berkaitan dengan roda penerus dan melepas kembali perkaitan tersebut


g. starter clutch .
starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari
premature shaft ke roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter
berfungsi juga sebagai pengaman armature coil apabila rod penerus
cenderung memutarkan pinion gear



h. sakelar magnet .
Sakelar magnet (magnetik switch) bertugas menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus, sekaligus mengalirkan
arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal
utama

Mekanisme kopling

0 komentar
















tabel kopling 123

MEMERlKSA DAN MENYETEL PEDAL DAN SISTEM PENGGERAK KOPLING
kopllng dengan kontrol kabel
a. Ukur tinggi pedal koplmg. tinggi pedal dan lantal 143,7-153,7 mm.
b. Bila tidak sesual, stel tinggi pedal.



Memeriksa dan menyetel pedal knpling .
.
2) Kencangkan mur pengunci.
3) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan stel gerak bebas pedal.
c. Ukur gerak bebas pedal. Tekan pedal perlahan-lahan sampai hambatan terasa. Gerak bebas pedal, lihat spesifikasi (lampiran). Gerak bebas pedal 15 - 25 mm.
d. Bila tidak sesuai spesifikasi, stel, gerak bebas pedal pada ujung garpu pembebas.


1) Lepas pegas penahan.
2) Kendorkan mur pengunci dan putar baut penyetel sampai gerak bebas ujung garpu pembebas benar. gerak bebas ujung garpu pembebas 4,5 - 5,5 mm.
3) Kencangkan mur pengunci dan pasang pegas penahan
4) Periksa kembali gerak bebas pedal.


Penyetelcm gemk bebas kopling `,'l

2. Kopling dengan kontrol hidrolik
a. Ukur pedal dari lantai. Tinggi pedal dari lantai l43,4-153,7 mm
b. Bila tidak sesuai, stel tinggi pedal.
l) Kendorkan mur pengunci dan putar baut penyetel sampai tinggi pedal benar.
2) Kencangkan mur penguncl.
3) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan stel gerak bebas pedal dan batang pendorong
c. ukur gerak bebas pedal. Gerak bebas pedal 5- I5 mm.
d. Ukur gerak bebas batang pendorong. Tekan pedal dengan jari perlahan-lahan, sampai adanya sedikit pertambahan hambatan terasa, Jarak bebas batang pendorong pada ujung pedal, 0 — 5,0 mm
e. Bila tidak sesuai, stel gerak bebas pedal dan batang pendorong.


1) Kendorkan mur pengunci dan putar batang pendorong sampai gerak bebas pedal dan batang pendorong benar.
2) Kencangkan mur pengunci
3) Setelah penyetelan gerak bebas pedal, periksa dan stel tinggi pedal.




Menyetel gerak bebas kopling hidrolikp
Membuang udara sistem-k0pling
Catatan:
Jika sistem kopling selesai dlperbaiki Atau bila diduga ada udara dalam kopling, keluarkan udara dari sistem.

Parhatian :
Jangan membiarkan minyak rem terkena pada permukaan bercat. Basuhlah segera dengan air
1) Isilah tangki cadangan dengan minyak rem. Periksa tangki cadangan. Bila perlu, tambahkan minyak rem.

2) Pasangan selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder pembebas. Masukkan ujung yang lain dan plastik ke dalam kaleng atau sejenisnya, yang berisi minyak rem setengah bagian.

3) Keluarkan udara dari saluran kopling.
a) Pompalah pedal kopling beberapa kali.
b) Sementara pedal ditekan, kendorkan nepel pembuang udara sampai minyak rem mulai keluar. Kencangkan nepel kembali.
c) Ulangi prosedur diatas beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara di dalam minyak rem yang keluar.
d) Kencangkan nepel pembuang udara. Momen 110 kg.cm
















Komponen-kompcnen H10-Ver Silmde"

membongkar
a. Kuras minyak kopling dengan pipet.
b. Lepaskan hubungan pipa saluran kopling.
c. Lepaskan selang.saluran kopling.
1) Lepaskan klip.
2) Lepaskan selangnya.
d. Lepaskan klip dan pen klevis.
e. Lepaskam mur dan baut pengikatnya. kemudian lepaskan master
silinder.
f. Lepaskan baut pengikat, cincin, dan tangki cadangan (reservoir)
g. Lepaskan rakitan batang pendorong,


1) Tarik karet penutup debu dengan menggunakan obeng lepaskan snap ring.
2) Tank rakitan batang pendorong keluar.
h. Lepaskan (keluarkan) piston dengan udara tekan (kompresor)
Pemeriksaan
a, Periksa silinder dan adanya karat dan goresan.
b. Periksa piston dan karat piston (cups ) dari adanya keausan, goresan, atau membengkak. Bila terjadi salah satu saja,diperlukan penggantian. Gunakan komponen dari kit silinder,
Merakit master silinder
a. Pasangkan piston
1) Oleskan gemuk Lithium soap base glycol pada piston.
2) Masukkan piston ke dalam silinder
b. Pasang rakitan batang pendorong.
a) Tekan piston dengan mempergunakan rakitan batang pendorong dan pasanglah snap ring.
b) Pasang karet penutup debu (boot) pada silinder.



Memasang rakitan butangpendcrong W W WWW
c. Pasang tangki cadangan dengan cincin dan baut pengikat Momen 250 kg.cm.





Memasang tangki cadangan
pemasangan master silinder
a. Pasang master silinder dengan baut dan mur pengikat.
b. pasang klevis, pen klevis, dan klip. Amankan pen klevis dengan klip



10. Memasang master silinder
c. Pasang selang dan pipa saluran kopling.
1) Pasang selang pada master silinder. Momen 240 kg.cm.
2) Pasang selang dan pipa, dengan tangan
3) Pasngg klip.
4) Kencangkan mur union dengan SST. Momen 155 kg.cm.




11.
d. Isilah tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara.
c. Periksa adanya kebocoran.
d. Periksa dan stel pedal kopling.

4. membongkar, memeriksa, dan memasang silinder pembebas



membongkar
a. lepaskan pipa saluran kopling, tempatkan penampung minyak rem
b. Lepaskan dua baut pengikat dan lepaskan silinder pembebas




14. Melepas silinder pembebas
c. lepas batang pendorong
d. lepas karet penutup debu
e. lepas piston dan pegas silinder dengan tekanan kompresor



15. Melepas piston dan pegas
Pemeriksaan
Periksa bagian-bagian yang dibongkar terhadap keausan atau karat atau kerusakan
Merakit silinder pembebas
a. Pasang piston
l) Oleskan gemuk Lithium soap base glycol pada piston.
2) Rakit piston dan pegas.
3) Pasang piston dan pegas pada silinder pembebas.
b. Pasang karat penutup debu dan batang pendorong. Lepas batang pendorong.


Pemasangan silinder pembebas
a. Pasaag silindér pembebas dengan dua baut pengikat.
b. Pasang pipa saluran kopling.
1) Pasang pipa dengan tangan.
2) Kencangkan mur union dengan momen 155 kg.cm.
c. Isi tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem kopling.
d. Periksa adanya kebocoran minyak.


UNIT KOPLING
1. susunan komponen kopling


Melepas Unit kopling .
a. Lepaskan transmisi dan mesin
Catatan: Jangan menguras oli transmisi.
b. Melepas penutup kopling dan kopling.
I) Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan pada roda-roda gaya.
2) Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian rupa sehingga pegas penegang menjadi bebas. ,
3) Lepaskan baut-baut pengikat, kemudian penutup kopling
dan koplingnya.
Catatan: Jangan menjatuhkan plat kopling



I 7. Melepas kopling

c) Lepas bantalan pembebas dengan hub, garpu, dan karet pelindung debu dari transmisi. l) Lepaskam klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub.
2) (Tipe kontrol kabel). Lepas pegas penegang.
3) Lepas garpu dari karat pelindung debu (boot). ~
3. Pameriksaan dan perbaikan bagian-bagian kopling
Periksa plat kopling dari kerusakan atau kerusakan menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman kepala paku keling. kedalaman kepala paku keling minimum 0,3 mm (0,012 in).bila ada kelainan, gantilah plat kopiing.




b. Periksa keolengan plat kopling menggunakan dial gauge,keolengan plat kopling. Keolengen maksimum 0,8 mm(0,031 in). Bila keolengan berlebihan, gantilah plat kopling.




c. Periksa keolengan roda gaya (fly wheel) menggunakan dial gauge, ukurlah keolcngan roda gaya. Keolengan maksimum 0,1mm (0,004 mm)

d. periksa bantalan pilot. Putar bantalan dengan tangan, Sambl memberikan tekanan aksial. Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.
catatan: Bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersiham atau pelumasan kembali.
gambar 11.


21Bila perlu, ganti bantalan pilot.
I) Menggunakan SST, lepas bantalan pilot.

2) Menggunakan SST dan palu, pasang bantalan pilot yang baru


22. Memasang bantalan pilot baru

f. Pemeriksa pegas diaphragma dan keausan menggunakan jangka sorong, ukur kedalaman dan lebar keausan pegas diaphragma.
Limit Kedalaman 0,6 mm (0,024 in)
Lebar 5,0 mm (0, 197 in)
Bila perlu, ganti rakitan tutup kopIing (clutch cover).


23. Memeriksa pegczs diaphmgmu S jw
g. Periksa hambatan pembebas. Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial. Bda bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalam pembebasi
Catatan: Bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembaii.


24
h. bila perlu, ganti bantalan pembebas.
1) Menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas bantalan pembebas dari hub.


25. Melepczs bcmtalan pzlat V
2) Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang bantalan pembebas yang baru pada hub.
3) Setelah pemasangan bantalan, diperiksa kembali bahwa, tidak ada kemacetan bila diputar sambil diberi tekanan.


26. Pasang karet pelindung debu, garpu,dan bantalan dengan hub pada transmisi:
1) Pasang karet pelindung debu dan garpu pembebas.
2) (Tipe kontrol kabel) Pasang pegas penegang. )
3) Pasang klip pengikat untuk mengamankan bantalan hub transmisi.


27.
Memasang pelindung debu, garpu, dan bantalan pembebas.
g. Pasang transmisi.

tune-up sistem pendindin

0 komentar



sistem pendingin!
ok… pertama…
lihat dulu kapasitas cairan pendingin (reservoir)…
bila kurang, dapat ditambahkan sampai batas maksimal.
perhatian: jangan mengisi terlalu penuh, jangan hanya 100% coolant, tetapi 50% air dan 50% coolant.
nah, bersihkan tutup radiator. dengan tutup radiator yang bersih kama releife valve dan vacum valve tidak akan terganggu kinerjanya.
sistem pelumasan!
ini adalah posisi dari filter oli, pelepasan tidak memakai alat alakadarnya lo..
tapi pakai sst.
biasanya berada pada samping blok mesin.
saat oil filter sudah terlepas, pastikan seal telah terlepas pula. ini penting! dengan penggantian oil filter maka seal harus diganti yang baru. ini menghindari kebocoran oli yang akan berdampak buruk pada mesin.
setelah pengisian oli dengan yang baru, maka harus dicek ketinggian oli dalam bak mesin. ada tanda l(low) dan F(fuel) nah usahakan pada posisi tengah-tengah saja.
sistem penggerak belt(ban kipas)!
cek ketengangan dari sabuk (belt), bila terlalu kendor maka akan ada suara mendecit… nah ini harus disetel dengan cara mengendorkan baut dari alternator dan ditegangkan, setelah itu baut alternator kembali dikencangkan.
sistem katup!
sebelum celah katup disetel(adjust) maka poros engkol harus berada pada top 1 atau top 4.
nah ni yang disetel. gantian, silinder 1(yang kiri). setelah itu yang kanan, sebelumnya poros engkol diputar 360 derajat dulu ya.
celah katup in 0,3mm dan ex 0,5. ini sangat bervariatif, tetapi katup ex pasti lebuh besar. kecuali mesin diesel, mereka sama besar.

jika penyetelan katup terlalu renggang maka mesin akan terdengan seperti pukulan.
ini efek dari penyetelan katup terlalu rapat, mesin akan bergetar.

Sistem Kemudi

0 komentar



INTRODUCTION
Hampir seluruh sistem kemudi kebanyakan menggerakkan roda bagian depan pada kendaraan, walaupun ada kendaraan yang sistem kemudinya menggerakkan roda bagian belakang diantaranya forklift.
Sistem kemudi merupakan perangkat wajib yang dimiliki oleh setiap kendaraan bermotor untuk mengarahkan kendaraan tersebut kearah yang diinginkan oleh pengemudinya. Perlu diingat, sistem kemudi hanya mengarahkan roda pada kendaraan bukan mengarahkan kendaraannya. Tetapi efeknya nanti akan berimbas pada arah gerak kendaraan. Salah satu bukti bahwa steer hanya menggerakkan roda kendaraan adalah coba kendarai mobil yang tidak dilengkapi oleh sistem ABS lalu kendarai dijalan kosong dengan kecepatan yang cukup tinggi. Setelah itu lakukan pengereman secara mendadak hingga ban tersebut mengunci (lock) lalu coba anda langsung belokan steering wheel anda. Saat ban mengunci dan steer di gerakkan maka ban akan tetap bergerak kearah kiri atau kanan tetapi bodi mobil tidak ikut bergerak.
STEERING WHEEL
Steering wheel dalam bahasa Indonesia disebut roda kemudi atau orang awam menyebutnya steer ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Vacheron yang digunakannya pada mobil Panhard 4hp dalam kejuaraan Paris Rouen. Sejak saat itu banyak pabrikan – pabrikan yang menggunakan steering wheel dalam perangkat standard dalam setiap produknya. Dewasa ini seluruh kendaraan bermotor sudah menggunakan steering wheel dalam produknya, hanya saja dengan berjalannya waktu teknologi dalam steering wheelpun terus berkembang, seperti:


Tilt Steering: Merupakan teknologi dimana roda kemudi dapat diatur naik turun sesuai tinggi pengemudinya, agar setiap pengemudinya tetapi mendapatkan kenyamanan dalam berkendara. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada beberapa product General Motors di tahun 1963. Saat ini tilt steering sudah banyak diaplikasikan pada kendaraan – kendaraan baru kelas menengah hingga tinggi.
Telescope Steering: Merupakan teknologi dalam roda kemudi yang mana roda kemudi dapat digeser maju mundur atau mendekati dan menjauhi pengemudinya sesuai panjang dari tangan pengemudi. Sama sesuai dengan Tilt Steering, Telescope Steering juga dikembangkan oleh General Motor Saginaw Steering Gear Division yang pertama diperkenalkan pada Cadillac buatan 1965.
Adjustable Steering Coloumn: cara kerja Adjustable Steering Coloumn serupa dengan Tilt Steering yang membedakannya adalah Adjustable Steering Coloumn bekerja secara elektrik dan dapat menyimpan posisi tinggi roda kemudi sesuai tinggi pengemudinya.
Swing-away Steering Wheel: swing-away steering wheel merupakan teknologi dimana roda kemudi dapat digeser sejauh sembilan inch menjauhi pintu yang bertujuan agar pengemudi mudah apabila ingin keluar dari mobilnya. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada mobil buatan Ford ThunderBird 1961.

STEERING COLOUMN

Steering column terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya: Collapsible dan Non-collapsible. Dewasa ini seluruh kendaraan berpenumpang dan sebagian besar kendaraan niaga sudah mengaplikasikan Collapsible Steering. Pada mobil – mobil jaman dahulu, baik tipe rack and pinion maupun tipe recirculating ball penempatannya berada didepan axle. Tetapi dewasa ini penempatan rack diletakkan dibelakang axle dengan tujuan apabila terjadi tabrakan frontal, benturan akan menyerap axle shaft terlebih dahulu baru setelah itu rack shaft. Hal ini bertujuan agar efek benturan ke pengemudi dapat diminimalisir.


COLLAPSIBLE Tipe Collapsible adalah tipe dimana saat mobil terjadi tumbukan secara frontal maka secara otomatis steer akan langsung bereaksi agar tubuh pengemudi tidak langsung mengena roda kemudi. Sehingga keselamatan jiwa sang pengemudi dapat lebih terjamin. Tipe Collapsible juga memiliki beberapa jenis, diantaranya: Mesh type, Ball type, Solid silicone rubber sealed type.


Mesh type. Pada tipe ini mempunyai struktur mata jaring dan main shaft-nya terdiri dari bagian atas dan bawah yang disambung dengan plastik pin dan column bracketnya terdapat kapsul. Sehingga apabila terjadi tumbukan yang keras, yang apabila gearbox steering mendapat tekanan yang kuat, maka plastik pin pada main shaft akan hancur sehingga main shaft bagian atas akan turun kebawah agar bersentuhan dengan main shaft bagian bawah. Alhasil benturan antara tubuh pengemudi dengan roda kemudi dapat dieliminir dengan baik.
Ball type: Pada tipe kali ini, column steeringnya terdiri dari bagian atas dan bawah yang disambung ball bearing. Serta main shaft bagian atas dan bawah yang sengaja dipisah akan disambungkan dengan plastik pin. Apabila terjadi benturan yang keras yang membuat gear box steering mendapat tekanan yang kuat maka plastik pin akan akan hancur dan membuat tenaga akibat benturan akan diserap oleh bola bearing yang dipasang antara lower tube dan upper tube.
Solid silicone rubber sealed type: Main shaft tetap terdiri dari dua bagian atas dan bawah yang disambung dengan plastik pin. Pada bagian dalam bawah main shaft di isi dengan silicon rubber dan bracketnya dipasangkan caster wedge. Sehingga saat roda kemudi mendapat tumbukan frontal yang kuat, maka bracket akan segera runtuh dan main shaft akan segera menyusut. Dengan menurunnya main shaft maka silicone rubber akan keluar melalui lubang orifice main yoke dalam rupa tepung..


KEUNTUNGAN:

Dapat menjaga keselamatan pengemudi terhadap benturan yang keras karena sistem kemudi akan langsung patah dan hancur saat terjadi tumbukan.KERUGIAN:

Main shaft yang kontruksinya tidak begitu kuat, maka jenis steering ini hanya cocok pada kendaraan penumpang.
Konstruksinya yang rumit sehingga membuat harganya menjadi mahal.
Apabila terjadi tumbukan yang membuat rusaknya main shaft, maka main shaft harus segera diganti dengan yang baru.

Non – Collapsible SteeringPada tipe seperti ini, main shaft berhubungan langsung dengan steering gear box. Sehingga jenis konstruksi ini sangatlah kuat dan sangat cocok untuk kendaraan niaga seperti truk hingga container. Tetapi dibalik kuatnya konstruksi tipe Non – Collapsible steering, sangatlah berbahaya karena apabila terjadi kecelakan secara frontal maka main shaft dapat langsung menghantam tubuh pengemudi. Untuk menghubungkan antara main shaft dengan gear box ada beberapa cara, seperti:

One Piece (sambungan langsung)
Universal joint & Spline
Universal Joint
Flexible Joint





STEERING GEAR
Selain untuk mengarahkan roda, steering gear juga berfungsi sebagai gig reduksi untuk meningkatkan momen agar roda kemudi menjadi ringan saat roda kemudi diputar. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut juga perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingan steering gear berada diangka 18 sampai 20 : 1. Semakin besar angka perbandingan steering gear, maka putaran roda kemudi akan semakin ringan tetapi akan semakin banyak juga putaran roda kemudi untuk membentuk sudut roda yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi dewasa ini tipe steering yang digunakan pada kendaraan bermotor adalah model worm and roller, model screw pin, model screw nut, worm and sector, model Rack and Pinion dan model Recirculating Ball.
Worm and Roller
Pada model ini, steering gear box model worm and roller di buat mirip dengan worm and sector. Hanya saja, apabila pada model worm and sector terdapat sector gear. Maka pada model ini terdapat captive roller yang dipasang sebagai pengganti sector gear. Pada saat steering shaft berputar hingga hourglass shape menyentuh roller, itu pertanda putaran kemudi sudah habis. Apabila tidak dipasang hourglass, maka besar kemungkinan roller dapat lepas dengan worm gear.

Screw Pin
Pada model ini, pin yang berbentuk yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
Screw Nut
Pada model ini, ujung main shaft terdapat ulir yang skrup yang terpasang padanya. Pada skrupnya terdapat bagian yang menonjol dan dipasang tuas dengan tujuan sebagai rumahnya.
Recirculatimg Ball
Pada model recirculating ball terdapat worm yang dikelilingi oleh bola – bola yang dapat bersirkulasi pada recirculation channel. Sehingga saat roda kemudi diputar, maka bola – bola akan bersirkulasi disekeliling worm gear dan apabila sector gear sudah
mencapai gigi terakhir, itu menandakan putaran roda kemudi atau sudut arah roda sudah mencapai sudut maksimal. Model ini paling banyak digunakan pada kendaraan niaga berat dan mobil – mobil yang diciptakan untuk melewati medan berat.

Rack and Pinion
Sudah hampir seluruh mobil yang berkategori ringan hingga sedang menggunakan tipe Rack and Pinion. Rack and Pinion merupakan pertautan gigi – gigi yang mengubah dari arah gerak putar (rotation) ke arah gerak linier kiri dan kanan. Gigi yang bergerak berputar disebut gigi Rack, sedangkan gigi yang bergerak ke kiri dan ke kanan disebut Pinion.

Steering Linkage
Steering linkage berfungsi memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda – roda depan kendaraan. Pada steering linkage terdapat pitman arm, knuckle arm, adler arm, drag link, tie rod, dan tie rod end.
SELF CONTROL STEERING
Pada setiap kendaraan memiliki control dimana, roda kemudi dapat kembali keposisi semula tanpa harus kita mengeluarkan tenaga. Agar self control steering dapat terjadi apabila FMA (Front Wheel Alignment) di adjust dengan baik, seperti: Toe in, Toe out, Caster, Camber, dan King pin & Offset.
Toe
Toe adalah selisih jarak antara roda depan dan belakang jika dilihat dari atas kendaraan. Fungsi Toe adalah sebagai berikut:

koreksi camber: reaksi rolling camber menyebabkan roda menggelinding kea rah luar oleh sambungan kemudi dipaksa bergerak lurus kearah jalannya kendaraan akibatnya roda menggelinding dengan ban menggosok pada permukaan jalan
Koreksi gaya gerak: Gaya gerak pada axle belakang diteruskan pada axle depan melalui rangka reaksi gelinding ban roda depan yang mengarah ke belakang menyebabkan bagian depan cenderung bergerak kearah luar. Untuk mengatasi hal in, maka pada kendaraan RWD perlu penyetelan Toe in.Camber
Camber adalah kemiringan roda bagian atas kedalam atau ke luar terdapat garis vertical jika dilihat dari depan kendaraan.

Caster
Caster adalah kemiringan sumbu kemudi terhadap garis tengah roda vertical jika dilihat dari samping kendaraan.

Sudut King pin dan Offset
Sudut King Pin adalah kemiringan sumbu King pin terhadap garis vertical jika dilihat dari depan. Sedangkan Offset adalah jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu perpanjangan garis sumbu King pin terhadap permukaan jalan